TEORI KEPRIBADIAN SEHAT

RANGKUMAN TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT 7 TOKOH PSIKOLOGI


Tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental, Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Nama : Danang Wahyu Saputro
 
NIM    : 20310410047

Kelas  : B ( Karyawan )

Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA


TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT 7 TOKOH PSIKOLOGI

Sehat merupakan suatu keadaan dimana seseorang itu merasakan kesejahteraan dari badan dan jiwa. kepribadian yang sehat adalah orang yang dapat mengaktualisasikan dirinya dirinya dengan baik dan mampu berpikir rasional dan positif.

1. Gordon Williard Allport
     
      Hidup memang membuat manusia terus berkembang dan berubah. Sebuah keniscayaan yang pasti terjadi pada setiap orang adalah bertambahnya usia. Namun, apakah usia yang semakin banyak juga telah membentuk diri anda menjadi dewasa ? Apakah kepribadian anda sudah sehat dan matang ?
Menurut Allport orang yang sehat adalah orang yang dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang. Mereka menyadari  kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri dan mereka juga mampu untuk mengontrolnya. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan yang akan datang. Pendapat Allport mengisyaratkan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam memilih dan bertindak.[1] Manusia, menurut Allport, memiliki kebutuhan terus menerus akan variasi, sensasi-sensasi dan tantangan-tantangan baru. Seseorang seolah tidak akan berhenti jika telah mencapai suatu prestasi. Ya, manusia seolah tak memiliki rasa puas. Lalu, bagaimana sebenarnya seseorang dapat dikatakan sebagai pribadi yang matang? Menurut Allport, ini dia kriterianya :

1. Tidak Egois
Manusia yang jiwanya sudah matang dan memiliki psikologi sehat akan merasa bahwa ia membutuhkan orang lain. Sehingga, dalam hidupnya ia selalu ingin bekerja sama dengan orang lain. Mau berkontribusi untuk lingkungannya, dan tidak memikirkan dirinya sendiri.

2. Memiliki Hubungan yang Baik dengan Orang Lain
Ciri selanjutnya adalah hubungan yang baik. Ia dapat bersosialisasi dengan siapa saja. Akrab dengan orang lain. Mau menerima sekitarnya. Memiliki hubungan yang harmonis dengan orang lain dan memiliki banyak teman. Lingkungannya luas, relasinya luas. Begitu menurut salah satu tokoh psikologi Gordon Allport.

3. Emosinya Aman
Manusia yang sudah matang psikologinya akan mampu mengontrol emosinya. Semua orang tentu pernah sedih, pernah kecewa, pernah emosi, pernah marah. Namun, manusia yang mampu mengontrol semua itu yang termasuk orang yang memiliki kepribadian yang sehat dan matang. Jadi, ketika marah atau kecewa tidak dilampiaskan pada sesuatu yang buruk. Misalkan seperti narkoba, melampiaskan dengan memaki orang lain, atau banyak hal buruk lainnya. Sebaliknya, ia mampu mengontrol. Apa yang harus dilakukannya, dan bijak dalam menghadapi kekecewaannya.

4. Persepsi yang Realistis
Banyak orang yang lebih senang dengan drama atau kebohongan yang menyenangkan dirinya. Padahal sebenarnya jika kita mau untuk lebih realistis dalam kehidupan, hasilnya akan lebih baik. Hidup yang kita jalani akan lebih tenang. Karena apapun yang kita jalani, bukan untuk dilebih-lebihkan. Realistis saja.

5. Ketrampilan
Semakin dewasa manusia, ia akan memiliki ketrampilan untuk menyelesaikan pekerjaannya dan juga masalahnya. Tentu jika manusia sudah memiliki ketrampilan. Ia akan merasa tau bagaimana potensi dirinya dan juga mampu mencari jalan keluar dalam setiap permasalahan di hidupnya.

6. Pemahaman Diri
Mampu mengenali siapa dirinya. Apa kelemahan dan kelebihannya. Mampu mengerti dirinya sendiri. Suka dan tidaknya dirinya sendiri itu apa. Dan apa tujuan hidupnya. Semua yang ada pada dirinya sendiri, ia paham.

7. Punya Filosofi Hidup
Ia memiliki prinsip sebagai bekal hidupnya. Misalkan seperti ini, saya ingin ikhlas saja dalam menjalani semuanya, saya tahu semua yang terjadi pada diri saya adalah yang terbaik. Nah, seperti itu dapat dikatakan bahwa ia memiliki pandangan unik menurut dirinya sendiri. Ia tau, style hidupnya seperti apa. Dan dirinya happy dengan style hidup yang dipilihnya.

2. Carl Ransom Rogers

      Menurut Rogers pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu berfungsi sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara mendalam keseluruhan emosi, kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa. Ciri-ciri dari pribadi sehat ini adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat memilih bertindak bebas, kreatif dan spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi ”ada” yaitu menjadi diri sendiri tanpa bersembunyi dibalik topeng atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya. Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman – pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. Perkembangan aktualisasi diri berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar.

Berikut merupakan Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):

a. Keterbukaan pada Pengalaman
b. Kehidupan Ekstensial
c. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
d. Perasaan bebas
e. Kreativitas

3. Erich Fromm

      Kepribadian sehat menurut Eric Fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat .

Menurut Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup hidup di masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan – hubungan yang manusiawi, diwarnai oleh solidaritas penuh cinta dan saling tidak merusak atau menyingkirkan. Dengan demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

  1. Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
  2. Mampu mencintai dan dicintai
  3. Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan tersebut.
  4. Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
  5. Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
  6. Memiliki watak sosial yang produktif

 

4. Abraham Harold Maslow

      Abraham Maslow mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah Individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya. Individu yang sehat adalah individu yang dapat mengaktualisasikan diri dengan baik dan imbang, yang artinya mengaktualisasikan diri secara optimal. Mereka dapat kebutuhan untuk memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki dan mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. 

Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.


5. Carl Gustav Jung

      Dalam pandangan Jung kepribadian terdiri dari tiga sistem yang terpisah tetapi berinteraksi; “aku”(ego), ketidaksadaran pribadi, dan ketidaksadaran kolektif. Walau ketiga sistem ini berbeda namun mereka dapat mempengaruhi satu sama lain.

manusia yang berkepribadian sehat yang dalam bahasa Jung disebut dengan manusia yang terindividuasi, ada beberapa syarat dan ciri tercapainya individuasi dalam kepribadian, beberapa syarat dan cirinya adalah sebagai berikut:
1.Individuasi adalah bahwa orang menyadari segi-segi dari yang terabaikan itu, individuasi bersifat instingtif suatu tujuan yang harus diperjuangkan akan tetapi jarang tercapai. Adanya penerimaan terhadap kekuatan-kekuatan tak sadar akan tetapi bukan sebuah kepasrahan pada dorongan-dorongan ketidaksadaran. Tapi penerimaan kekuatan tak sadar dengan proses-proses sadar. Kesadaran dan ketidak sadaran menjadi partner yang sederajat tidak ada yang lebih dominan.
2.Segi yang kedua adalah pengorbanan tujuan-tujuan material dari masa remaja dan sifat-sifat kepribadian yang memungkinkan seseorang mencapai tujuan itu. Tujuan-tujuan masa setengah bagian pertama tidak berarti pada masa setengah bagian kedua.
3.Perubahan-perubahan pada archetypu-archetypus; persona, bayang-bayang dan animus-anima. Walaupun kita memamakai persona pada saat pergaulan dengan masyarakat pada saat itu pula kita menyadari kodrat sejati kita sebenarnya. Menyadari semua kekuatan bayang-bayang yang destruktif dan yang konstrukif. Kita mengakui adanya sisi gelap kita pada bayang-bayang bukan menyerah pada mereka, dengan bantuan persona kita dapat menyembunyikan sisi gelap pada bayang-bayang kita. Akan tetapi kita tetap mengakui keberadaan sisi gelap dari bayang-bayang kita. Penerimaan terhadap biseksualitas psikologis kita selain mengugkapkan sifat-sifat dari jenis kelamin kita sendiri kita juga harus mengungkapkan sifat-sifat dari jenis kelamin yang lain yang ada dalam diri kita. Proses mengenal dalam diri sendiri kualitas-kualitas dan sifat-sifat dari jenis kelamin lain adalah proses yang paling sulit. Dengan penerimaan kodrat biseksual kita membuka sumber-sumber kretifitas kita yang tidak pernah kita harapkan atau mengakui bahwa kita memilikinya

6. Viktor Emil Frankl

      Frankl mengatakan kepribadian sehat itu adalah orang yang berorientasi kepada masa depan, diarahkan kepada tujuan-tujuan dan tugas-tugas yang akan datang dan orang yang mampu menentukan makna hidup
Kepribadian adalah suatu karakteristik yang melekat pada diri seseorang, yang menjadi pembeda antara individu yang satu dengan yang lainnya. Beberapa struktur kepribadian saling berpengaruh satu sama lain. Kesadaran merupakan pusat dari ego. Ego inilah yang akan bertanggung jawab atas tindakan kita. Sedangkan ketidaksadaran personal merupakan hasil dari pengalaman individu, sedangkan ketidaksadaran kolektif merupakan kebalikan dari ketidaksadaran personal dihasilkan dari bayangan para leluhur.

      Perkembangan manusia terdiri atas empat tahapan yaitu usia anak, usia muda, usia pertengahan dan usia tua. setiap tahapan tersebut menjelaskan perbedaan tingkah laku dan kebutuhan manusia.

7. Friedrich Salomon Perls
      
      Perls tidak langsung menjelaskan kriteria orang yang sehat, namun itu terlihat dari pandangannya sehingga kita dapat menyimpulkan hal tersebut. Menurut Perls orang yang sehat adalah orang yang memiliki kesadaran penuh akan dirinya kini serta tidak terjebak oleh masa lalu maupun masa depan. Mereka memiliki tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan tidak bertanggung jawab terhadap kehidupan orang lain. 

Menurut Perls pada teori gestaltnya, bahwa  indivudu yang sehat ialah individu yang hidup di sini dan sekarang ini (Siswanto, 2007). Orang-orang dengan kepribadian sehat tidak hidup di masa lampau dan di masa depan. Gestalt Perls juga berpandangan bahwa, tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang” karena masa lampau telah pergi dan masa depan belum datang, maka saat sekaranglah yang penting. Perls mengatakan bahwa kita harus hidup sepenuhnya pada masa sekarang, kita tidak boleh hidup pada masa lampau (watak retrospektif) juga tidak hidup pada masa depan (watak prospektif). Akan tetapi, kita boleh mengingat masa lampau untuk mengambil hikmah/pelajarannya dan juga boleh membuat rencana-rencana untuk masa depan, tetapi fokus utama perhatian kita adalah di masa kini, karena satu-satunya yang nyata adalah masa kini (Rahman, 2017).



Daftar Pustaka



1. Feist, Jest dan J, Feist Gregory. 2014. Teori        Kepribadian Sehat. Salemba Humanika:          Jakarta
                                     (https://nindyaayubunga-wordpress-              com.cdn.ampproject. diakses pada                    Tanggal  23 November 2020 pukul 19.00          WIB )

2. Jarvis, Matt. (2006). Teori-Teori Psikologi.        Bandung: Nusa Media dan Nuansa. 
          ( http://ariefksmwrdn.blogspot.co.id/2015/03/teori-kepribadian-sehat-menurut-carl.html diakses pada Tanggal 25 November 2020 pukul 16.00 WIB )

3. Samsyu Yusuf dan Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda
                      ( http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/ diakses pada Tanggal 26 November 2020 pukul 16.00 WIB ) ini

4.  Schultz, D. 1991. Psikologi Pertumbuhan.        Yogyakarta: Kanisius.
                  ( http://duniapsikologi12.blogspot.com/2017/03/kepribadian-yang-sehat-menurut-perls.html?m=1 diakses pada Tanggal 24 November pukul 09.00 WIB )



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Corona Terhadap Pendidikan